Berita  

Telur Bebek dari Kebun: Sentuhan Peduli Lokafarm Cegah Stunting Sejak Dini

KAB. BANDUNG, FCjabar.com – Lokafarm, sebuah program pertanian terpadu yang menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan, pelatihan petani, hingga pembuatan pupuk organik, terus menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat.

Berlokasi di Kampung Cigoong RW 05, Desa Mekarsari, Kecamatan Cimaung, Lokafarm tidak hanya fokus pada peningkatan produksi dan kemandirian pangan, tetapi juga aktif terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

Pada Kamis, 17 Juni 2025, Lokafarm membagikan hasil ternak berupa 40 butir telur bebek kepada anak-anak di Posyandu Anggrek sebagai bentuk dukungan nyata terhadap program pemerintah dalam pencegahan stunting.

“Ini merupakan langkah kecil tapi penting, agar anak-anak mendapatkan asupan gizi tambahan yang baik, sekaligus bagian dari edukasi gizi kepada orang tua,” ujar salah satu pengelola Lokafarm.

Direktur Loka Desa, Nur Yahya, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari desain besar yang telah dirancang sejak awal pendirian Lokafarm.

“Program ini kami susun jauh-jauh hari sebagai bentuk kontribusi nyata lembaga desa dalam menjawab isu penting seperti stunting. Kami ingin Lokafarm bukan hanya sebagai pusat produksi, tapi juga pusat kepedulian sosial,” jelasnya.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat dan para kader posyandu. Pengurus Posyandu Anggrek, Ibu Siti Azizah, menyampaikan apresiasinya atas kepedulian Lokafarm.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Lokafarm atas bantuan telur bebek ini. Sangat bermanfaat untuk menambah asupan gizi anak-anak dan tentunya sangat membantu kami dalam mendukung program pencegahan stunting,” ujarnya.

Hal serupa disampaikan Ibu Neng, salah satu anggota tim Posyandu Anggrek. Ia menilai kegiatan ini sangat positif dan berharap bisa dilaksanakan secara rutin.

“Kami merasa terbantu sekali dengan dukungan dari Lokafarm. Anak-anak senang, orang tua pun jadi lebih peduli terhadap gizi. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut,” tuturnya.

Program berbagi hasil ternak ini menjadi contoh nyata sinergi antara dunia pertanian dan kesehatan masyarakat, dalam upaya mewujudkan generasi sehat dan bebas stunting.

Liputan khusus : Indra fuji

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *